TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (7)



“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,
 hanya tidak berbuat dosa. ( Ibrani 4:15  )



Firman Tuhan mengatakan, terkutuklah orang yang mengandalkan diri sendiri, sebaliknya diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.  Mengapa mengandalkan diri, kalau ada Tuhan yang berkuasa atas hidup kita Dia mampu turut merasakan apa yang menjadi kelemahan kita. Yang terpenting kita harus mengenal sugguh pribadi Tuhan kita.

TUHAN MEMBERI KUASA 2Kor 13:4  Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah. Allah dapat menyatakan kuasaNya atas kita. Untuk  mengangkat setiap kelemahan kita dengan cara Tuhan sendiri. Walaupun kita sulit mengerti cara apa yang Tuhan pakai untuk menolong kita,  biarlah  kita tetap percaya yang terbaik Tuhan sediakan bagi kita. 

TUHAN MEMBERI KESEMBUHAN  Mat 9:35  Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Tuhan dkter diatas semua dokter.. sanggup memberikan kesembuhan… hanya bukan menurut kehendak kita tetapi hanya menurut kehendak Tuhan. kesembuhan akan dinyatakan yang terbaik.

TUHAN MEMBERI KEKUATAN Flp 4:13  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Kita  juga bisa memohon kekuatan kepada Tuhan, sebab Dialah sumber kekuatan kita. Dalam segala kelemahan yang ada pada kita Tuhan berjanji tidak melebihi kekuatan kita. 

Sungguh anugerah yang besar kita menjadi anak-anak Tuhan. sebab segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita itu seijin Tuhan. dan Tuhan tidak membiarkan kita sendirian, tetapi Imanuel Tuhan selalu beserta kita. Amin (LGS)

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (6)

Ibrani 4 : 15 

Tuhan menciptakan manusia sebagai mahkluk individu yaitu sebagai mahkluk pribadi dan juga sebagai sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain. Tuhan menciptakan manusia dilengkapi dengan perasaan yang dapat merasakan sesuatu, adapun perasaan yang dimiliki manusia adalah perasaan negatif dan perasaan positip. Contoh perasaan positip yaitu bahagia, senang, damai, tentram, sukacita dan sebagainya, sedangkan perasaan negatif adalah marah, sedih, benci, kecewa, iri hati,  dan sebagainya. Sebagai manusia maka kita harus dapat mengerti dan memahami perasaan orang lain, mengerti dan memahami perasaan orang lain merupakan wujud mengasihi.

Dalam disiplin ilmu sosiologi ada istilah empati dan simpati . Simpati adalah perasaan kasihan terhadap orang lain, sedangkan empati adalah ikut merasakan perasaan orang lain seperti halnya dengan diri sendiri. Seperti apa yang tertulis pada tema berit minggu ini “Tuhan turut merasakan kelemahan kita “ yang artinya bahwa Tuhan tidak hanya bersifat simpati saja tetapi juga  empati terhadap kita , setiap apa yang kita alami, setiap apa yang kita rasakan  baik sedih, senang, suka, duka, sehat maupun sakit Tuhan sangat berempati pada kita.  Tuhan Yesus memberikan contoh sikap empati itu :
1. Kepada orang yang sakit, Tuhan Yesus memberikan kesembuhan (Mat. 9:27- 31)
2. Kepada orang yang sedih, Tuhan Yesus memberikan penghiburan (Lukas 7 : 11-17), ( Yohanes 11 : 32-36 )
3. Kepada orang yang punya masalah Tuhan memberikan jalan keluar,
4. Kepada orang yang berdosa Tuhan memberikan pengampunan ( Lukas 7 :48 )
5. Kepada orang lapar Tuhan memberikan kekenyangan.
6. Terhadap orang mati Tuhan Yesus memberi kebangkitkan.

Oleh karena itu apa yang kita rasakan, apa yang kita alami, Tuhan turut serta seperti apa yang kita rasakan, pengalaman ini dapat kita lihat di ( KPR 8 : 1-3) (Kisah 9 : 3-5 ), itu membuktikan bahwa Tuhan Yesus ikut merasakan apa yang di alami umatnya baik suka duka, sedih gembira, sehat maupun sakit dll, maka Tuhan sangat ber empati pada kita dalam hal inilah kita tidak sendirian kita bersama Tuhan maka Tuhan yang penuh kasih akan memberikan pertolongan kepada kita. Amin (PS)

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (5)




“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, 
hanya tidak berbuat dosa. ( Ibrani 4:15  )


Kita patut bersyukur kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus yang senantiasa ikut merasakan apa yang menjadi kelemahan kita. Hal itu telah dibuktikan melalui pernyataan Alkitab:
1. Yesus lahir di Betlehem !. (Matius 1:23)
KelahiranNya ke dalam dunia, menjadi bayi yang dibungkus dengan lampin dan diletakkan diatas palungan sebagai bukti kerinduan yang besar untuk turut merasakan kelemahan manusia yang mengalaminya.

2. Yesus memikul kelemahan manusia ! (Matius 8:16-17).
Ketika Yesus ada di rumah Petrus, Yesus melihat ibu mertua Petrus sakit demam. Petrus memegang tangan ibu mertua Petrus dan sembuhlah demamnya. Lalu di bawalah orang banyak yang kerasukan setan dan yang sakit ke rumah Petrus. Yesus pun menjamah mereka!. Semua di sembuhkan ! Hal itu dilakukan Yesus untuk ikut memikul kelemahan serta menanggung penyakit umat manusia (Mat. 8:14-17).

3. Yesus berdoa di Taman Getsemani ! (Lukas 22:44). 
Pergumulan Yesus yang berat dilukiskan peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Hal itu yang Yesus rasakan betapa hebatnya dosa itu membelenggu hidup manusia. Perasaan yang sama yang Yesus alami, sehingga hal itu menjadi berat untuk ditanggungnya. Yesus turut merasakan kelemahan dosa yang ada dalam hidup mansia.

4. Yesus disalibkan ! (Matius 27:46)
Teriakan Yesus yang keras diatas kayu salib, “Eli, Eli, Lama sabakhtani ?” merupakan teriakan yang mampu memecahkan bumi dan sorga. Sebuah teriakan akan betapa dasyatnya keterpisahan diriNya (kemanusiaan) dengan KeAllahanNya. Hal itu yang terjadi kala manusia melepaskan dirinya dari Allah karena dosa-dosanya. Hal itu juga yang dirasakan oleh Yesus. Dia, Yesus yang turut ikut merasakan kelemahan-kelemahan saudara dan saya . Amin. NDP

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (4)



Ibrani 4:14-16

Seringkali kita merasa sendiiri dalam menghadapi hidup. Dengan  segala permasalahan yang ada, kita bisa, menangis, depresi, serta putus asa. Firman Tuhan mengingatkan pada kita pada pagi ini, bahwa segala sesuatu yang kita alami, kita tidak pernah sendiri. Tuhan yang  menggendong kita sampai masa putih rambut kita, dialah yang turut merasakan kelemahan klita. 

TUHAN TURUT MERASAKAN Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15 jangan pernah merasa sendiri. Tuhan ada  dan Tuhan turut merasakan kelemahan kita. Biarlah kita dimampukan untuk percaya dan berserah senantiasa, sebab pada waktu Tuhan Dia pasti akan memberi jawaban bagi setiap pergumulan kita.

TUHAN YANG  MEMIKUL Mat 8:17  Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." Dia Allah yang sangat bertanggung jawab ats hidup kita, bukan saja tidak meninggalkan, tetapi Tuhan juga turut mengangkat dan memikul apa yang kita rasakan, sebab itu percayalah, kehendak Tuhan pasati dinyatakan. 

TUHAN YANG MENANGGUNG Yes 53:4 ¶  Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan  kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. segala   sesuatu dapat Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita bukan berarti Dia meninggalkan kita, sebaliknya ada kebaikan yang sedang Tuhan kerjakan dlm hidup kita, sebab Dia menanggung segala kelemahan kita.

Iman dan percaya kita sangatlah mempengaruhi cara kita menghadapii kelemahan. Saat kita mengerti dan mengimani  bahwa Tuhan turut merasakan, Tuhan yang memikul bahkan Tuhan yang menannggung, maka kita mampu memiliki kesabaran bahkan sejahtera dan sukacita dalam kelemahan. Amin (LGS)

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (3)



Ibrani 4:14-16

Surat Ibrani memberikan sedikit informasi kepada kita tentang Yesus sebagai Imam Besar kita. Di dalam Ibrani 5:1-6. Ada 2 persyaratan yang perlu untuk ke-imaman yang sah. (1). Imam itu harus menunjukkan rasa simpati, lemah lembut dan sabar terhadap mereka yang tersesat karena kebodohan, dosa atau kelemahan yang tidak disengaja. (2). Imam itu harus diangkat oleh Allah. Yesus memenuhi ke-dua persyaratan tersebut. Dan Yesus layak disebut Imam Besar Agung yang penuh kuasa (Mesias).
Imam Besar inilah yang berkuasa menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir dibawah pemerintahan raja Firaun.
Imam Besar inilah yang berkuasa mengampuni dosa dan menyelamatkan kita orang percaya dari penghukuman yang membinasakan kita.
Imam Besar inilah yang melepaskan Daud dari ancaman Goliat, Saul dan Absalom.
Imam Besar inilah yang menenangkan angin ribut dan gelombang laut yang menerjang perahu murid-murid Yesus dengan perkataan “tenanglah”.
Imam Besar inilah yang membangkitkan Lazarus dari kematian.
Imam Besar inilah yang menyelamatkan Daniel dari mulut singa yang mengaum-ngaum.
  Imam Besar inilah yang mempertemukan kita saat kita sakit dengan Yehovah Rappa, saat kita kekurangan dengan Allah Yehovah Jireh, saat kita dalam bahaya dengan Yehovah Nissi, saat kita susah dengan Yehovah Shalom.
Sebab Imam Besar inilah yang membuka jalan langsung  ke hadirat Allah Bapa, sehingga kita orang percaya mendapat belas kasihanNya, pertolonganNya, kuasaNya dan hal-hal yang kita perlukan.

Percayakah saudara bahwa Imam Besar kita turut merasakan kelemahan kita?. Saya ingin meyakinkan saudara melalui pujian dibawah ini: DitanganMu ini janjiku, s’gap hidupku untukMu. Kau mengatur jalan hidupku, ku milikMu slamanya. Kemanapun ku bersamaMu lewat suka dan duka. Ku kan hidup dalam jalan-MU, dengan janji-MU. Slamanya. Yesus aku percaya, Yesus aku milik-MU, ku hidup karena-MU dan hanya untuk-MU selamanya. Pujian ini sungguh menyakinkan saya. Amin. BS)

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (2)



 Ibrani 4:15

Imam Besar Agung atau yang biasa kita sebut Tuhan Yesus, yang melintasi semua langit ini membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah yang mempunyai kuasa yang dahsyat  dilihat dari kedatanganNya dari tempat yang jauh sehingga Ibrani 4:14 mengatakan baiklah  kita teguh berpengang pada iman, artinya  ini adalah sebuah pengakuan untuk menjadikan Yesus  dasar iman pengharapan kita .

Kesadaran kitab Ibrani 4:15 menarik bahwa Imam Besar Agung  yang kita miliki sekarang tidak hanya memiliki kuasa dahsyat untuk memerintah saja sama seperti imam-imam yang lain pada umumnya, tetapi Imam Besar Agung atau Yesus  disini dijelaskan turut merasakan kelemahan-kelemahan kita sebagai manusia, maka ada beberapa point yang bisa kita renungkan minggu ini.

a. Tuhan Yesus memposisikan DiriNya sama seperti kita manusia. Atas kehendak Bapa yang disurga mengutus AnakNya untuk turun kedunia, menjadi serupa seperti manusia untuk mengalami  proses sekolah kehidupan dalam melayani Bapa di tengah manusia yang jauh akan Allah.

b. Tuhan Yesus turut merasakan kelemahan manusia akan pencobaan. Kelemahan yang turut dirasakan Yesus dalam pencobaan Ia alami ketika puasa 40 hari 40 malam di padang gurun (Matius 4:1-11) membuktikan bahwa Ia bergumul berat untuk tidak kompromi dengan dosa inilah yang umumnya dirasakan oleh manusia yang lemah akan pencobaan dan Yesus alami ketika hidup di dunia.

c. Tuhan Yesus membuktikan kasih yang nyata menggantikan manusia dari hukuman. Melalui karya salib yang Yesus tanggung dengan mengorbankan hidupNya  atas segala dosa dan kejahatan manusia telah membuktikan bahwa Ia telah merasakan kelemahan manusia untuk mendapat ganjaran dari dosa yang kita perbuat dari ketidaktaatan manusia akan Allah. ... Be. 

TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA (1)





“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, 
hanya tidak berbuat dosa. ( Ibrani 4:15  )


Berit Minggu ini membahas tema berkenaan dengan “TUHAN TURUT MERASAKAN KELEMAHAN KITA”. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), kelemahan-kelemahan manusia menjadi semakin jelas dan nyata. Kelemahan tubuh (sakit-penyakit), kelemahan dalam jiwa dan roh serta kelemahan-kelemahan yang lain.

Kelemahan yang ada dalam diri manusia tersebut membuat penderitaan, kesengsaraan dan kehidupan manusia menjadi semakin sulit!. Bahkan membuat Tuhan murka dengan mendatangkan hukuman kepada manusia dengan air bah (Kej. 7:1-24).

Namun hal itu tidak menjadikan Tuhan untuk tidak peduli dengan manusia. Justru Tuhan tetap mengasihi manusia!. Paulus berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. (Roma 5:8).

Tuhan turut merasakan kelemahan-kelemahan manusia!. Bahkan ketika Yesus memanggil murid-muridNya untuk tugas pelayanan, Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat untuk melenyapkan segala penyakit, dan untuk melenyapkan segala kelemahan manusia (Matiuss 10:1).

Bahkan bukti keterlibatan Yesus untuk ikut merasakan kelemahan-kelemahan manusia: Ia meninggalkan sorga... Ia telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, serta menjadi sama dengan manusia, lahir di kandang domba Betlehem dan mati disalib diatas bukit tengkorak (Filipi 2:6-8).

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, Yesus yang adalah Imam Besar kita yang turut merasakan setiap kelemahan saudara dan saya. Dialah Tuhan yang sangat perduli serta mengasihi kita dengan sempurna. Amin. NDP

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (7)



“Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada hanani saudaraku dan kepada hanaya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat di percaya dan yang takut akan Allah lebih daripada orang lain “
(Nehemia 7 : 2 )


Seorang yang dapat di percaya adalah seorang yang dapat menjalankan tugas, seorang yang dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, seorang yang dapat melaksanakan tugas sesuai amanah yang Tuhan berikan.

Prinsip Alkitabiah orang yang dapat di percayai :
1. Takut akan Tuhan, sikap ini merupakan syarat mutlak bagi setiap orang yang dapat di percayai karena dengan rasa takut akan Tuhan merupakan  permulaan hikmat ( Amsal 1 : 7)  “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan“, takut akan Tuhan mendatangkan hidup. Amsal 19 :23 “Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas tanpa di timpa malapetaka“ menjauhi kejahatan (Amsal 3 : 7 )

2. Jujur  ( Ayub 1 : 1 ) “Ada seorang laki-laki di tanah us bernama ayub, orang itu saleh dan jujur, ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan sehingga hidup Ayub di berkati Tuhan”. (Mazmur 50 : 23b ) “Siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan kuperlihatkan kepadanya “

3. Jadi Teladan Titus 2 : 7 “dan Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik, hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sunguh dalam pengajaranmu sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu karena tidak ada hal-hal yang buruk yang mereka sebarkan akan kita ‘

Dalam hal ini Firman Allah merupakan setandar yang tertinggi mengenai moralitas manusia yang dapat di percayai dalam segala hal, oleh sebab itu dasarkan hidup kita dengan firman Allah karena jika hidup kita di dasarkan dan berimplementasi melalui kebenaran firman Allah maka dapat dipastikan hidup manusia dapat di percayai. (PS)  

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (6)



“Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada hanani saudaraku dan kepada hanaya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat di percaya dan yang takut akan Allah lebih daripada orang lain “ ( Nehemia 7 : 2 )

Firman Tuhan menjamin berkat bagi setiap orang yang dapat dipercaya. Berkat yang tidak terbatas hanya finansiil tetapi  berkat untuk segala bidang. Ada banyak kesempatan untuk kita bisa membuktikan apakah kita menjadi orang yang dapat dipercaya?  Dalam bicara dalam tingkah laku dalam pemikiran kita. Semua akan nampak terpancar dari hidup kita dan orang lain akan tau persisi siapa diri kita. Bisa dipercaya atau tidak.

DIPERCAYA MENDAPAT BANYAK BERKAT Ams 28:20  Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. Jangan kita hanya melihat berkat, tetapi yang lebih penting bagaimana hidup dapat dipercaya dan tetap dipercaya. Biarlah setiap saat kita terus berusaha memelihara kejujuran dan kebaikan dalam diri kita, sehingga kita mampu mempertahankan kepercayaan yang orang lain berikan kepada kita. 

DIPERCAYA MENJADI PEMIMPIN Kel 18:21  Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Didunia ini hanya orang yang dapat dipercaya yang dipilih menjadi pemimpin. Banyak orang mau menjadi pemimpin tetapi sulit untuk memiliki pola hidup yang dapat dipercaya. 

DIPERCAYA MULAI DARI PERKARA KECIL  Luk 16:10  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Memang segala sesuatu akan mulai dari perkara yang kecil, saat kita setia dan dapat dipercaya dalam hal kecil, pasti kita akan dipercaya untuk selanjutnya. 
Biarlah kita terus memperlengkapi diri kita dengan hal baik yang Tuhan kehendaki agar kita dapat dikategorikan sebagai seorang yang dapat dipercaya dan siap untuk menerima segala berkat yang Tuhan sediakan. Amin (LGS)

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (5)


 (Nehemia 7 : 2 )

Nehemia adalah contoh yang baik dalam Alkitab dari seorang pemimpin yang baik, saleh, bijaksana, berprisnsip, berani, integritas tak tercela, imannya kokoh, penuh belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Buktinya semasa Nehemia menjadi Gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, penuh pengorbanan, tidak bercela dalam kedudukan dan kuasanya, karena Nehemia adalah seorang yang dapat dipercaya. Dengan modal hidup yang berkenan kepada Allah, maka Nehemia dapat menyelamatkan pembangunan seluruh tembok Yerusalam yang hancur hanya dalam waktu 52 hari.

Demikian juga seharusnya dalam pelayanan kita membutuhkan karakter seperti yang dimiliki oleh Nehemia yaitu karakter yang Alkitabiah. Agar kita memiliki kesehatian, kebersamaan penuh sukacita sesuai dengan kehendakNya, karena melaksanakan tugasnya dengan mengasihi Tuhan dan dapat dipercaya. Jika tugas pelayanan kita menjadi sukacita dan mengasihi Tuhan maka apa yang kita lakukan itu akan menjadi berkat. Daud berkata didalam Mazmur 119:54 “Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.” Jika kita mengasihi Tuhan, maka ketetapan-ketetapanNya menjadi nyanyian dan kita senang melayani Dia, dan pasti melakukan kehendakNya juga dengan segenap hati. Apakah manfaatnya jika melakukan kehendakNya dengan segenap hati ? A. Markus 3:35. Kita akan mengalami hubungan yang erat dengan Yesus. B. Yohanes 7:17. Kita akan mempunyai hak istimewa untuk mengetahui kebenaran Allah. C. I Yohanes 5:14-15. Kita akan melihat jawaban doa-doa kita.

Mengapa orang di percaya dalam mengasihi Tuhan merupakan persyaratan orang yang dipakai Tuhan?. Sebab orang yang bisa dipercaya dalam mengasihi Tuhan akan memiliki hati seperti hati Tuhan. Hati Tuhan disampaikan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 1:9-11 yang berbunyi demikian : "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” Biarlah kita orang percaya, tambah hari, tambah memiliki komitmen penuh terhadap Firman Allah. Amin. BS

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (4)



(Nehemia 7 : 2 )

Rahasia keberhasilan seseorang yang paling utama bukan gelar pendidikan keahlian, atau fasilitas yang dimilik.. tetapi yang paling utama adalah dapat dipercaya atau tidak. Dibuktikan melalui beberapa pemimpin didalam Alkitab, bahwa hanya mereka yang dapat dipercaya yang  anugerahkan untuk menjadi Raja, dan pemimpin. Gaya hidup dan pola berpikir kita harus dimotivasi untuk melakukan kebenaran, menjadi seorang yang dapat dipercaya.

DAUD DAPAT DIPERCAYA 1Sam 22:14  Lalu Ahimelekh menjawab raja: "Tetapi siapakah di antara segala pegawaimu yang dapat dipercaya seperti Daud, apalagi ia menantu raja dan kepala para pengawalmu, dan dihormati dalam rumahmu? Dari ketujuh anak Isai, Daud yang terpilih menjadi raja,. Daud seorang yang dinyatakan dapat dipercaya. Ia  mengerjakan setiap tanggung jawabnya dengan benar, walaupun ia hanya seorang penggembala.  

HANANI DAN HANANYA DAPAT DIPERCAYA Neh 7:2  Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain. Hanani seorang saudara Nehemia yang datang untuk melaporkan kondisi Yerusalem pada waktu itu. Nehemia memakai Hanani dan Hananya dalam pelayanannya, karena ia seorang yang dapat dipercaya. Ia juga memiliki hidup yang  takut akan Allah.

YUSUF DAPAT DIPERCAYA Kej 39:22  Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Karena  Yusuf seorang yang dapat dipercaya,  ia melakukan setiap pekerjaannya dengan maksimal, sebab itu ia diberi tugas  untuk memimpin dalam penjara… hingga dia dipercaya menjadi pemimpin di Mesir. 

Bagaimana menjadi orang yang dapat dipercaya, yang harus menjadi pola hidup kita. Takut akan Tuhan, jujur dan melakukan segala sesuatu dengan yang terbaik. Amin(LGS)

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (3)

“Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani saudaraku dan kepada Hanaya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat di percaya dan yang takut akan Allah lebih daripada orang lain “ 
(Nehemia 7 : 2 )

Nehemia merupakan seorang hamba Tuhan yang taat berdoa, beramal dan setia dalam tugasnya oleh sebab itulah dia diangkat sebagai juru minum raja Persia. Ketika Nehemia mendengar kabar keadaan Yerusalem yang meyedihkan maka, pulanglah Nehemia ke Yerusalem dengan tujuan membangun tembok kota yang telah hancur oleh serangan musuh dan tembokpun berhasil dibangun kembali. Kedatangan Nehemia ke Yerusalem sekaligus untuk melakukan pembaharuan atas penyelewengan yang terjadi di Yerusalaem. Maka salah satu pembaharuan yang di lakukan Nehemia dengan mengangkat orang-orang yang dapat di percaya untuk bertanggungjawab dalam penjagaan kota Yerusalem. Jemaat Tuhan yang terkasih ada beberapa point yang bisa kita renungkan bersama dari kisah Nehemia.

a. Menjadi seorang yang dapat dipercaya harus memiliki hubungan yang dekat dengan si pemberi kepercayaan itu. Jelas dikatakan bahwa Nehemia mengangkat Hanani karna dia adalah saudara Nehemia, artinya Nehemia mengerti betul bagaimana kehidupan sehari-harinya Hanani yang berbeda bisa menjadi contoh dan teladan bagi banyak orang. Hubungan yang baik akan menghasilkan buah yang baik jika ada kepercayaan di dalamnya. 

b. Menjadi seorang yang dapat di percaya ketika kita ahli di bidang itu. Sama halnya dengan Hananya seorang panglima benteng, artinya seorang tentara yang ahli dalam bidang menjaga pertahanan karena telah di didik dalam dunia militer maka dia ahli di bidang itu. Hanya orang orang yang ahli, mampu dan sanggup yang bisa di percaya. 

c. Menjadi seorang yang dapat di percaya ketika orang melihat ada Tuhan dalam hidup kita. Ketika Tuhan tinggal dalam hidup kita maka yang terjadi kita akan menjadi pribadi yang setia dalam perkara kecil, jujur, melakukan dengan segenap hati apa yang di percayakan, bertanggungjawab dan integritas.
Apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, mari kita lakukan itu dengan konsep hati yang benar... “Be”

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (2)


“Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada hanani saudaraku dan kepada hanaya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat di percaya dan yang takut akan Allah lebih daripada orang lain “ (Nehemia 7 : 2 )

Pemilihan Hanani dan Hanaya menjadi orang-orang kepercayaan Nehemia bukanlah sesuatu yang aneh dan harus diperdebatkan.  Hal itu sudah dipertimbangkan serta dipikirkan oleh Nehemia. Mereka adalah orang-orang yang dapat dipercaya, artinya:
1. Mereka dapat mengemban tugas itu!. 
Nehemia percaya jika Hanani dan Hanaya dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan dengan baik. Mereka mampu melakukannya dengan benar. 

2. Mereka dapat diandalkan!. 
Nehemia percaya bahwa mereka dapat menjadi wakilnya. Yaitu dapat bekerja dengan baik. Hal itu bukan karena mereka orang-orang yang hebat, pandai maupun cakap. Tetapi mereka merupakan orang-orang yang mempunyai kehidupan takut akan Tuhan. Jadi mereka mengerjakan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan karena saudara itu pemimpinnya. 

3. Mereka dapat bekerjasama!. 
Nehemia percaya jika Hanani dan Hanaya mampu untuk dapat bekerjasama dengan dirinya. Nehemia melihat dedikasi dan loyalitas mereka yang luar biasa. Baik kepada dirinya maupun bangsanya. 
4. Mereka dapat menjadi teladan. 
Nehemia yakin jika mereka tidak saja mampu bekerja dengan baik. Namun kehidupan Hanani dan Hanaya mampu untuk menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin lainnya, integritas yang dimiliki mereka sudah teruji dan terbukti. 

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, menjadi orang yang dapat dipercaya bukanlah sesuatu yang mudah!. Ada tanggungjawab yang besar yang diembannya. Bukan saja berkenaan dengan pekerjaan yang dipercayakannya, melainkan juga berhubungan dengan karakter hidup yang dimilikinya. 

Marilah kita bersama belajar menjadi seorang seperti Hanani dan Hanaya yang mampu untuk menjadi orang yang dipercaya dalam tugas yang mulia. Amin. NDP. 

SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA (1)



“Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani saudaraku dan kepada Hanaya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat di percaya dan yang takut akan Allah lebih daripada orang lain “
(Nehemia 7 : 2 )


Berit Minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Seorang Yang Dapat Di percaya”. Setelah pembangunan tembok Yerusalem selesai dibangun, maka Nehemia menunjuk beberapa orang untuk tugas sebagai penunggu pintu-pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi (Nehemia 7:1). Dan syarat utama dari orang-orang tersebut adalah seorang yang dapat dipercaya dan memiliki hidup yang takut akan Tuhan!.

Mencari orang yang dapat dipercaya dan memiliki kehidupan yang takut akan Tuhan bukanlah sesuatu yang mudah. Dari pecaharian dan seleksi yang dilakukan, akhirnya pilihan Nehemia jatuh kepada Hanani dan Hanaya.

Seorang yang dapat dipercaya adalah:
1. Seorang yang mempunyai hubungan dekat ! (Maz. 55:14)
Hubungan yang dekat disini bisa teman atau sahabat. Bisa juga merupakan saudara, seperti  halnya antara Nehemia dan Hanani (Nehemia 1:2)

2. Seorang yang jujur!
Kejujuran menjadi kunci sebuah kepercayaan. Hanya orang-orang yang jujur saja yang patut beroleh kepercayaan. Seperti halnya Yusuf!. Bagaimana seorang Potifar mempercayakan seluruh rumah dan keluarganya kepada Yusuf ?. Kejujuran seorang Yusuf menjadi salah satu kunci untuk beroleh kepercayaan dari tuannya.

3. Seorang yang bertanggungjawab.
Hanaya sebagai panglima dipilih oleh Nehemia. Kepercayaan Nehemia kepada Hanaya salah satunya karena ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tanggungjawab. Seorang yang dapat dipercaya merupakan seorang yang bertanggungjawab dalam setiap tugas-tugasnya. 

Saudara yang terkasih didalam Tuhan Yesus. Marilah kita belajar untuk menjadi orang-orang yang dapat dipercaya!. Mungkin dari sesuatu yang kecil… dan akan berubah menjadi besar. Kita dapt beroleh kepercayaan jika saudara dan saya memiliki kejujuran, bertanggungjawab serta mampu membangun hubungan kedekatan dengan baik dan benar. Amin. NDP

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (7)



“Terhormatlah seseorang. Jika menjauhi perbantahan tetapi setiap orang bodoh membiarkan kemarahannya meledak “ Amsal 20 :3 

Dalam pembelajaran ilmu psikologi ada beberapa ilmu tentang kecerdasan yang ada pada diri manusia akan tetapi yang lebih menonjol ada tiga di antaranya :
1. IQ ( cerdas secara intelektualitas ) dalam hal ini dapat di ukur dengan berbagai alat kerja dan berbagai macam indikator untuk mengukur kecerdasan seseorang melalui IQ ini seringlah dilakukan pelatihan-pelatihan tentang hal ini .
2. SQ ( Cerdas secara Rohani ) dalam hal ini dapat di pahami bahwa seseorang bisa cerdas secara rohani sering kali dihubungan dengan spiritualitas seseorang, hubungan manusia dengan Tuhan, Tuhan dan manusia yang diciptakan.
3. EQ ( Cerdas secara emosional ) dalam kehidupan manusia sering kali ada interaksi manusia satu dengan manusia yang lain sehingga dapat berakibat  pada sebuah gesekan-gesekan tertentu yang berdampak pada sesuatu yang  kurang enak  oleh sebab itu kuasi diri dengan baik seperti apa yang tertulis di Galatia  5 : 20  “Penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati amarah ... “ kemudian  pada Galatia 5 : 23 “...penguasaan diri .” dalam hal penguasaan diri inilah di butuhkan cerdas secara emosional .

Sesuai dengan Tema berit minggu ini “Hidup Menjauhi Perbantahan” kalau di alkitab bahasa sehari-hari “ hanya orang bodohlah saja yang bertengkar; sikap yang terpuji ialah menjauhi pertengkaran, ada kehormatan bagi orang yang menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh cepat berbantah “ oleh karena itu tema ini  dapat sebagai perenungan bersama mengenai nilai-nilai kehidupan. Orang yang menjauhi perbantahan orang itu di sebut terhormat, terpuji bahkan akan terjadi sebaliknya, suatu kebodohan terhadap orang yang bertengkar, bahkan orang-orang yang tidak dapat menguasahi lidah dan suka berbantah itupun juga sebagai suatu kebodohan.

Bagaimana sikap kita ?
1. Jauhi perbantahan maka manusia dapat terhindar dari  pertengkaran, pasti akan dapat diredam sehingga dapat terarah kepada perdamaian yang baik, 
Amsal 30 : 33 “Sebab kalau susu di tekan, mentega di hasilkan, dan kalau hidung di tekan, darah keluar dan kalau kemarahan di tekan pertengkaran timbul “
Titus 3 : 2 “Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang”
2 timotius 2 : 24-25 “Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah semua orang, Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka hingga mereka mengenal kebenaran “

2. Bijaksana dalam perkataan,  Mazmur 37 : 30 “Mulut orang benar mengucapkan hikmat“ Amsal 13:33 “Siapa menjaga mulutnya memelihara nyawa “

3. Kuasahi diri, Mazmur 141 :3 “Awasilah mulutku, ya Tuhan “
Amin. (PS)             

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (6)


Amsal 20 :3 

Firman Tuhan menjelaskan beberapa ciri orang yang suka dalam perbantahan.  Kita dapat merenungkannya dan mempelajari sungguh agar kita dapat terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan diri kita dan tidak memuliakan Tuhan.  Memperbanyak waktu untuk mempertimbangkan permasalahan yang ada, lebih baik dari pada langsung melakukan perbantahan. Seringkali kita terlalu terburu-buru, sehingga kurang mempertimbangkan baik buruknya. Mari kita terus mewaspadai apa yang terjadi dihadapan kita dengan menerima Firman berkenaan dengan ciri berikut.

CIRI PEMBANTAH - ORANG BODOH Ams 20:3  Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. Saya percaya tidak ada orang bodoh, sebab segala yang diciptakan Tuhan baik adanya. Kebodohan bisa terjadi pada saat tidak mengerti kebenaran. Biarlah  kita mau membuka hati untuk dipenuhi oleh kebenaran Firman Tuhan. sebab Firman Tuhan dapat memberikan pengertian dalam setiap perilaku dan ucapan kita.

CIRI PEMBANTAH - ORANG BEBAL Ams 18:6  Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. Pengertian bebal adalah orang yang tidak bisa menerima nasihat dan teguran. Bertahan dengan apa yang dianggap dirinya benar.  Tuhan selalu mengasihi dengan memberikan pengalaman pribadi,  hingga apa yang Tuhan kehendaki tergenapi bagi orang bebal. Suara Roh Kudus sangat jelas, menuntun dan mengarahkan hidup kita, hanya dibutuhkan ketaatan menanggapi setiap kebenaran.

CIRI PEMBANTAH – SI PENCEMOOH Ams 22:10  Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh. Mengubah segala pikiran yang negative menjadi yang positif. Mempercayakan semua yang terjadi atas seijin Tuhan. karena dalam segala suatu Tuhan akan mendatangkan kebaikan. Tanpa terasa kita bisa menjadid seorang pencemooh saat kita membiarkan pikiran negative yang berjalan.
Mari terus membentuk pola berpikir kita dengan hal yang benar yang Tuhan ajarkan. Sebab dalam Tuhan, ada tuntunan dalam Tuhan ada nasihat dan teguran. Biarlah kita terus berusaha untuk tidak melakukan yang salah, menghindari dan menjauhi perbantahan, dan menggantikan semua dengan hal yang mempermuliakan nama Tuhan. Amin (LGS)

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (5)



“Terhormatlah seseorang. Jika menjauhi perbantahan tetapi setiap orang bodoh membiarkan kemarahannya meledak “ Amsal 20 :3 

Di dalam ayat lain Yakobus menyebukan 3 (tiga) musuh yang tidak boleh orang percaya bergaul secara akrab jika ingin memperoleh damai dengan Allah (menjauhi perbantahan/pertengkaran).
1. Jangan ada persahabatan dengan dunia (Yakobus 4:4). Akibatnya hidup kita akan dicemarkan oleh dunia ( Yakobus 1 : 27 ) sehingga segi-segi kehidupan kita menjadi serupa dengan dunia. Walaupun kita diselamatkan “tetapi seperti dari dalam api”( I Korintus 3:11-15 ). Yang paling menyedihkan lagi, ia akan dihukum bersama-sama dengna dunia  ( I Korintus 11:32 ). Kita orang percaya telah menjadi milik Kristus (Roma 7:4) dan harus setia kepadaNya. Sebab dunia adalah musuh Allah.

2. Musuh yang ke 2 adalah hawa nafsu.
Yang disebut hawa nafsu ialah nafsu lama yag kita warisi dari Adam. Yaitu yang cenderung berbuat dosa. Jadi hawa nafsu itu bisa mempengaruhi tubuh untuk melayani dosa, tetapi Roh dapat menggunakan tubuh untuk memuliakan Allah. Jadi orang percaya yang mengikuti hawa nafsunya sama dengan menyenangkan dirinya sendiri tetapi menghina Roh Kudus yang diam didalam dirinya. Seperti Lot yang memiliki  pikiran duniawi menjadi musuh Allah dan istrinya menjadi tiang garang. Tetapi Abraham yang memiliki pikiran rohani, bisa menjadi sahabat Allah, berjalan bersama Allah dan menikmati hidup damai dengan Allah.

3. Musuh yang ke 3 adalah Iblis.
Alkitab berkata bahwa Iblis itu adalah musuh Kristus. Dosa Iblis yang terbesar  ialah kesombongan. Dan kesombongan ini dipakai Iblis sebagai salah satu senjata untuk melawan Kristus dan pengikutnya yaitu saudara dan saya. Allah ingin agar umatNya memilki sikap rendah hati tetapi Iblis merubah kita orang percaya supaya tinggi hati. Allah ingin sudara dan saya berada dalam kesatuan dan persatuan, Iblis merubah agar semua orang percaya bercerai berai.

Jadi pesahabatan dengan dunia itu akan menjadikan musuh Allah, supaya orang percaya jauh dari kasih Allah. Hawa nafsu akan menjadikan musuh Roh Kudus supaya orang percaya hidup dalam kecemaran bukan kekudusan. Iblis akan menjadikan musuh Kristus, agar menolak FirmanNya supaya orang percaya boleh hidup menurut kebenarannya sendiri. Inilah yang menyebabkan     perbantahan/pertengkaran terjadi dalam masyarakat, keluarga, gereja, pribadi karena hilangnya persekutuan kita di dalam AB-AA-RK-Amin (BS)

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (4)



“Terhormatlah seseorang. Jika menjauhi perbantahan tetapi setiap orang bodoh membiarkan kemarahannya meledak “ Amsal 20 :3 

Perkataan raja Salomo menjahui perbantahan bukan saja hanya sekedar perkataan saja, tetapi ada maksud dan tujuan yang ingin disampaikan kepada kita jemaat Tuhan berdasarkan pengalaman yang dialami ketika Salomo menjadi  seorang raja bangsa Israel. 
Perlu kita ingat bahwa menjahui perbantahan terdiri dari dua kata: menjahui artinya kita tidak dekat, menjaga jarak, tidak berteman, sehingga tidak terjadinya sebuah hubungan. Sedangkan Perbantahan artinya melawan, menentang, menyangkal, sehingga yang terjadi adalah pertengkaran. Maka ada beberapa point yang bisa kita renungkan bersama minggu ini.

a. Hidup menjahui perbantahan berarti menghambat kita berbuat dosa. Orang yang suka melakukan sebuah perbantahan dalam dirinya maka yang terjadi adalah orang itu akan cederung mengakibatkan pemicu konflik keributan atau perselisihan dengan orang lain. Contoh kasus yang nyata yang terjadi sekarang di indonesia banyak terjadi pembunuhan, antara suami-istri, teman sekerja, dan lain-lain di akibatkan oleh perbantahan. Sebenarnya ketika kita tidak melakukan perbantahan kita sedang menghindarkan diri kita dari konflik di atas. 

b. Hidup menjahui perbantahan itu sikap yang terpuji. Artinya bahwa orang menghidarkan dirinya dari perbantahan berarti ia sedang melakukan penguasaan diri dengan memposisikan hati pada posisi yang tepat dan benar. Maka, raja salomo mengatakan itu sebuah sikap yang terhormat, sehingga kamu tidak menjadi bodoh karna amarah yang meledak, artinya kamu terhindar dari pertengkaran. 

c. Hidup menjahui perbantahan itu adalah sikap yang patut untuk kita lakukan. selain kita sedang menghambat diri kita untuk berbuat dosa, dan melakukan sikap yang terpuji dengan menjahui perbantahan tapi sebenarnya kita sedang di ajar untuk memiliki kerendahan hati dalam menimbang sebuah masalah yang terjadi. Tuhan Yesus Memberkati..(Be)

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (3)



Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya.  Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.  (Amsal 20:2-3)

Perbantahan berasal dari kata “bantah” yang berarti “petengkaran” atau “percekcokan”. Sedangkan pengertian “perbantahan” sendiri secara umum adalah “pertengkaran mulut” atau “perdebatan”.
Perbantahan orang-orang Israel kepada Tuhan dan pemimpinnya Musa membuat perjalanan mereka dari Mesir ke Kanaan membutuhkan waktu hingga + 40 tahun. Bahkan perbantahan tersebut berakibat banyak orang Israel yang mati serta tidak dapat masuk ke tanah perjanjian.

Perbantahan dan kemarahan sangatlah dekat dan lekat. Keduanya menjadi satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan!. Kedua hal itu sangat dibenci Allah. “Orang yang berbantah dengan Tuhan  akan dihancurkan, atas mereka Ia mengguntur dilangit...” (I Sam. 2:10).

Penulis Amsal berkata, ... Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, ....Orang yang mampu mengendalikan diri dari kemarahan dan mampu untuk menguasai dirinya dari perbantahan akan beroleh kehormatan. Hidupnya lebih dihormati orang... dan tidak dicemooh orang!. Tuhan berkenan untuk meninggikannya. 

Sebaliknya, orang yang tidak mampu menahan amarah serta hidup dalam perbantahan, hal tersebut dapat membahayakan dirinya. Ada banyak kerugian dan hal buruk yang bisa di alaminya : Direndahkan, dipermalukan, dikucilkan dan tidak disenangi banyak orang. Hidupnya menjadi tertekan... tidak tenang.. bisa menjadi stress atau depresi. Bisa dipastikan tensi darahnya naik dan akibatnya banyak penyakit menghampirinya.

Orang yang senang dengan perbantahan adalah orang yang bodoh!. (Amsal 20:3b). Pada bagian lain Amsal menulis, Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. ( Amsal 18:6).

Saudara yang terkasih, marilah kita hidup dengan menjauhi perbantahan. Kiranya kehormatan akan Tuhan tambah-tambahkan dalam kehidupan saudara dan saya. Amin. NDP

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (2)


Amsal 20 :3 

Hidup menjauhi kejahatan berhubungan dengan  kehormatan seseorang.  Setiap orang senang dihormati. Banyak hal dilakukan orang, agar orang lain menghormati dirinya. Memakai  apa yang dunia anggap bergengsi, eksklusif  dan lain sebagainya. Tema Berit kali ini menawarkan kepada kita untuk hidup terhormat. Bukan menggunakan apa yang dunia tawarkan, tetapi dengan melakukan Firman Tuhan.  Firman Tuhan membuktikan langsung kepada kita bagaimana seseorang dapat dihormati yaitu dengan “menjauhi perbantahan” ini jawabannya. Bagaimana caranya? Beberapa nas Firman Tuhan menjelaskan kepada kita.

MENJAUHI PERBANTAHAN DENGAN KESABARAN Ams 15:18  Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan miliki kesabaran yang penuh agar kita dapat menguasai diri dalam menghadapi permasalahan yang ada didepan kita. Melatih kesabaran setiap waktu hingga kita mampu bersabar dalam hal apapun, kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya. Dengan kesabaran kita dapat memadamkan perbantahan.

MENJAUHI PERBANTAHAN DENGAN MENGHINDARINYA Ams 17:14  Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. Dibutuhkan kepekaan untuk melihat segala sesuatu yang dapat merugikan diri kita. Cepat hindari gejala perbantahan, lebih baik menjauh sebelum perbantahan menyala. Sebab perbantahan pada umumnya sulit dikendalikan dan dihentikan. Tanpa terasa emosi akan meluap dengan mencari kepuasan yang salah. Sebab itu jauhi, hindari semuanya itu.

MENJAUHI PERBANTAHAN DENGAN MENCARI KETENTRAMAN Ams 17:1  Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan. Buat apa perbantahan dilakukan. Bukankah lebih baik ketentraman? Firman Tuhan mengingatkan kepada kita untuk menghindari perbantahan dengan mencari ketentraman. Biarlah dengan mencari ketentraman dapat menghilangkan pikiran kita untuk perbantahan. 

Perbantahan mengakibatkan banyak kerugian. Mengganggu komunikasi kita dengan orang lain bahkan orang banyak. Dosa yang dihasilkan, bukan kemuliaan bagi Tuhan. Mari mengandalkan Roh Kudus untuk menjauhi perbantahan. Amin (LGS)

HIDUP MENJAUHI PERBANTAHAN (1)



Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya. 
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. 
 (Amsal 20:2-3)

Minggu ini Berit membahas tema berkenaan dengan “ Hidup Menjauhi Perbantahan”. Salomo dalam tulisannya di Amsal ini menegaskan… .betapa pentingnya orang hidup menjauhi perbantahan. 

Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari serta renungkan melalui tema diatas. Ada beberapa prinsip penting yang dapat kita pergunakan untuk menjauhi perbantahan. Bahkan ada banyak hal yang baik dan positif orang yang hidup menjauhi perbantahan. 
1. Perbantahan dapat membahayakan dirinya!. (Amsal 20:2).
Perbantahan dan kemarahan akan merugikan diri sendiri. Bahkan hal itu dapat membahayakan diri seseorang. Banyak terjadi orang yang marah menjadi sulit untuk mengendalikan dirinya. Akibatnya bisa melakukan sesuatu tindakan yang dapat merugikan diri sendiri. 

2. Perbantahan membuat orang menjadi tidak terhormat ( Amsal 20:3).
seseorang yang mampu untuk menjauhi perbantahan  akan lebih terhormat dari pada orang yang tidak dapat mengendalikan amarahnya. Salomo menegaskan, “...Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan,... “. Amarah dan perbantahan dapat membuat diri seseorang tidak dihargai!. Orang cenderung melihat perbantahan dan amarah adalah sesuatu yang negatif dan buruk. 

3. Perbantahan membuat orang menjadi bodoh!. (Amsal 20:3).
Orang bodoh indentik dengan orang yang tidak berpendidikan… atau terpelajar… atau tidak berakal budi… atau tidak berhikmat. Orang yang marah dan tidak bisa menjauhi perbantahan oleh Amsal disebut “ orang bodoh”. Perbantahan hanya berakibat kepada kehancuran dan perpecahan!. Amarah hanya dapat berujung kepada kesia-siaan. Hanya orang bodoh saja yang selalu hidup dalam perbantahan dan kemarahan. 

Saudara yang terkasih, marilah kita bersama hidup menjauhi perbantahan dan amarah. Sebab hal itu hanya akan membuat hidup kita menjadi bodoh tidak terhormat, bahkan bisa berakibat membahayakan diri kita. Amin. NDP

KASIH MENUTUPI BANYAK SEKALI DOSA ! (6)





Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.  
1 Petrus 4:8


Ada orang yang berpendapat kasih merupakan wujud kepedulian seorang kepada yang lain !. Itu sebabnya besar kecilnya kasih pada diri seseorang dapat dilihat dari tingkat kepeduliannya. Besarnya kasih Allah kepada manusia dibuktikan melalui kepedulianNya tuk datang ke dunia...hingga rela mati diatas kayu salib.

Kepedulian kita kepada orang lain maupun untuk melupakan dan menghapuskan kesalahan orang itu kepada kita !. Namun bukan berarti kita harus berkompromi dengan kesalahan serta pelanggarannya. Marilah kita saling mengasihi seperti Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita tanpa melihat dosa-dosa kita.

Rasul Paulus dalam nats diatas menegaskan, betapa pentingnya kasih memenuhi kehidupan saudara dan saya. Penulis juga dalam suratnya untuk orang-orang Korintus, Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing....kasih menutupi segala sesuatu“ ( I Kor. 13:1-13).

Perkataan seorang penjahat disamping salib Yesus, “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Lukas 23:41-42). Hal itu mampu mengundang kepedulian Yesus!. Yesus juga mengasihinya, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43). Kasih Yesus mampu menutupi banyak dosa seorang penjahat yang mau untuk bertobat.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, kasih mampu menutupi banyak dosa. Amin. NDP

KASIH MENUTUPI BANYAK SEKALI DOSA ! (5)




Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.  1 Petrus 4:8

“Sebab kasih menutupi banyak sekali dosa !”. Tense kalimat tersebut dalam bentuk “Future” bersifat “akan”. Seperti halnya yang tertulis dalam King James Version “Charity Shall Cover The Multituted of Sins”. Kata “ Shall “ diatas men yh njukkan bentuk “akan”.

Jadi dalam hal ini penulis, yaitu Rasul Petrus menjelaskan bahwa teks diatas berbicara bukan berkenaan dengan dosa yang telah dilakukan, melainkan berkaitan dengan dosa yang akan dilakukan. Maksud disini ketika kita mengasihi maka dosa saudara dan saya akan ditutupi, tetapi penulis bermaksud ketika saudara dan saya mengasihi, maka kita tidak akan melakukan dosa.

Ada dua hal penting yang dapat kita renungkan melalui nats diatas. 
1. Ketika kita mengasihi, dosa tidak akan ada !
Orang yang mengasihi sadar bahwa apa yang dilakukan itu  baik dan benar dihadapan Allah dan manusia. Hal itu sebagai tindakan yang sesuai dengan perintah Tuhan serta patut untuk dikerjakan kepada orang lain. Itu sebabnya tindakan tersebut benar-benar memperkenan Tuhan dan tidak mendatangkan dosa !. 

2. Ketika kita mengasihi, dosa akan ditutup!
Kasih yang kita berikan kepada orang lain  akan mampu menutupi segala kesalahan, pelangaran dan dosa orang tersebut. Kasih yang kita berikan jauh lebih mulia dan berharga dari besarnya dosa orang itu. Kasih saudara dan saya sanggup menutupi segala kesalahan dan kekurangan orang itu kepada kita.
Saudara yang terkasih di dalam Yesus, betapa hebat dan dasyatnya kasih yang Tuhan berikan kepada saudara dan saya. Sebab kasih itu dapat menjadikan dosa tidak akan ada!. Dan kasih kita juga menjadikan banyak dosa akan ditutupi!. NDP

KASIH MENUTUP KEMUNGKINAN UNTUK BERDOSA (4)



Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 1Ptr 4:8  

Kasih itu berasal dari Tuhan dan kasih diajarkan kepada kita oleh Tuhan Yesus. secara praktis kita memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan dalam hal  mengasihi. ada banyak berkat yang dapat dihasilkan dari hidup mengasihi.  bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk banyak orang bahkan yang terutama untuk kemuliaan nama Tuhan. Berikut kita belajar dari Firman Tuhan tentang bagaimana menutup kemungkinan untuk berdosa. 

KASIH MERUPAKAN  KETAATAN AKAN KEBENARAN 1Ptr 1:22  Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Setiap saat kasih kita diuji. Mampukah kita menyatakan kebenaran melalui kasih yang kita miliki? Mampukah kita menghidndari dosa yang selalu menggoda disekitar hidup kita?

KASIH MENUTUPI PELANGGARAN Ams 10:12 ¶  Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. Pelanggaran adalah dosa. Hati yang mengasihi akan mampu untuk tidak membesar-besarkan masalah, mampu untuk menerima kelemahan orang  lain bahkan kasih sanggup untuk menetralisir suasana yang tidak baik dalam berkomunikasi.

KASIH SEBAGAI ALAT PEMERSATU Kol 3:14  Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Melalui kasih yang kita miliki kita bisa menyatakan kuasa untuk mempersatukan seorang akan yang lain. Siapapun orangnya, kelemahan apapun yang dimiliki seseorang kita mampu untuk dekat berkomunikasi dan menjadi satu dengan mereka.
Kasih itu sangat mulia. Sebab mampu menampilkan berkat, damai dan sukacita. 

Biarlah kita terus mewarnai hidup kita dengan penuh kasih. Amin (LGS)

KASIH MENUTUP KEMUNGKINAN UNTUK BERDOSA (3)



Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh  seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 1Ptr 4:8  

Definisi kasih berlawanan dengan hal-hal dosa. Sebab itu kasih dinyatakan menutup banyak sekali dosa. Tantangannya ialah diri kita sendiri yang tidak mampu sungguh-sungguh hidup didalam kasih. Kasih yang tidak tulus dan kasih dengan motivasi yang salah, dan kasih yang formalitas hanya menghasilkan kesia-siaan saja. Berikut mari kita belajar dari definisi kasih untuk menjauhi banyak dosa.

MENUTUP DOSA KETIDAKSABARAN, IRI HATI DAN KESOMBONGAN 1Kor 13:4 ¶  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Masih adakah ketidaksabaran, iri hati dan kesombongan yang kita lakukan? Mari melihat kasih yang ada dalam hidup kita. Tidak mudah tapi Tuhan memampukan kita untuk sungguh sungguh hidup mengasihi. 

MENUTUP DOSA TIDAK SOPAN, MENCARI KEUNTUKNGAN SENDIRI, PEMARAH DAN MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN. 1Kor 13:5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih terus diuji. Penting untuk kita terus menyadari bahwa saat kita mampu menutupi dosa dosa tersebut berarti kita mampu untuk sungguh-sungguh  mengasihi.

MENUTUP DOSA TIDAK ADIL 1Kor 13:6  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Keadilan juga salahsatunya diperoleh dari hati yang mengasihi. Keadilan tanpa kasih dapat mengecewakan banyak pihak, tetapi sebaliknya saat kita memliki keadilan maka banyak orang akan mempercayakan banyak hal bagi hidup kita biarlah pelajaran minggu ini mampu mengajar dan mengarahkan hidup kita untuk menutupi dan menjauhi dosa.

Melatih diri dari saat ke saat akan mempengaruhi keahlian untuk kita hidup kasih. Kita harus pastikan yang utama kasih hanya kepada Tuhan kemudian kasih terhadap sesame kita manusia.  Berkat Tuhan pasti tersedia bagi setiap orang yang mampu mengasihi. Amin (LGS)

KASIH MENUTUP KEMUNGKINAN UNTUK BERDOSA (2)


1 PETRUS 4:7-8

Di dalam ayat 7 Petrus menjelaskan kepada orang percaya harus memandang kehidupan kita ini dari sudut kedatangan yang ke 2x dan akhir dunia yang sudah dekat. Sebab kenyataan ini menuntut komitmen untuk bersungguh-sungguh hidup di dalam  doa agar kita bisa menguasai diri dan tetap tenang. Di dalam ayat 8. Namun itu belum cukup, hiduplah untuk saling mengasihi antara saudara-saudara seiman dengan kasih persaudaraan (saling melayani, saling menguatkan). Karena doa, pelayanan, ibadah, ketaatan, penyembahan apapun yang kita kerjakan, tanpa kasih adalah mati. Didalam 1 Korintus 13:1 Paulus berkata, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”

Kalau kita mengasihi orang lain, kita harus berusaha melakukan yang terbaik bagi mereka. Tetapi bagaimana kita tahu apa yang terbaik bagi seorang yang lainnya?. 
Pertama : Andaikan kita jadi mereka. Apa kebaikan yang tertinggi yang mungkin kita harapkan dalam situasi seperti itu? Kita pasti tahu jawabannya. Nah itulah yang kita lakukan kepada mereka. 

Kedua : Pikirkanlah Alkitab. Semakin banyak kita memahami Firman Tuhan, semakin sempurna dalam mewujudkan kasih. 

Ketiga   : Ingatlah pengalaman kita sebagai orang percaya Kristus. Pernahkan Tuhan Yesus Kristus itu pertolonganNya terlambat buat kita?. Pernahkah Dia mengecewakan kita?. Bagikan pengalaman ini dengan kasih kepada saudara-saudara kita seiman. 

Keempat: Mintalah bimbingan Roh Kudus, dan percayalah bahwa Tuhan akan menunjukkan apa  yang tebaik bagi kehidupan orang yang kita kasihi. 

Apabila orang yang kita kasihi memilih jalannya sendiri, bukan berarti anda gagal dalam mengasihi, sebab Tuhan akan memelihara kasihNya. Amin.  (BS) 

KASIH MENUTUPI BANYAK SEKALI DOSA ! (1)



Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain,
sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.  
1 Petrus 4:8

Berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Kasih Menutupi Banyak Sekali Dosa!”. Dosa Adam dan Hawa berakibat buruk dalam kehidupan manusia. (Kematian secara tubuh… kematian jiwa dan roh… serta berakibat kematian kekal). Penghukuman kekal (Roma 3:23; Efesus 2:1; Wahyu 20:14-15).

Manusia hidup dalam belenggu Iblis!. Mereka hidup didalam penjajahan si jahat. Keberadaan hidup manusia menjadi terbatas, mereka tidak mempunyai kebebasan hidup karena terpenjara dengan keinginan-keinginan nafsu jahatnya.

Untuk dapat keluar dari belenggu Iblis tersebut, Tuhan Yesus harus datang ke dunia… lahir di kandang domba… serta mati dengan tubuh terpecah dan darah tercurah diatas kayu salib bukit Golgota. KematianNya untuk menebus dan mengganti semua dosa manusia.!

Ada pelajaran baik yabg dapat kita pelajari dan renungkan melalui tema diatas:
1.     Dosa menghasilkan maut !.
Persis seperti yang difirmankan, “...semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pasti engkau mati”. (Kej. 3:16-17). Paulus menegaskan,“
“  Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”Roma 5:12. “Dan upah dosa itu sendiri adalah maut”. ( Roma 6:23).


2.    Kasih menghasilkan hidup kekal !.
Sekalipun manusia ada dalam dosa, namun kasih Tuhan tetap ada dalam hidup manusia (Roma 5:8). Kasih tersebut dinyatakan melalui diri Yesus, sebagai Anak tunggal Bapa untuk datang kedalam dunia, setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16).


Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, kasih itu menutupi banyak sekali dosa!.  “ Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. “ (Yesaya 1:18 ). Amin. NDP